Bismillahirrahmaanirrahiim.
Salam jumpa kembali kawan, maaf baru tulis lagi, ada sebuah tulisan dari Bapa Ippho Santosa yang menarik untuk ditulis kembali, yaitu tentang ucapan dan tulisan.
Ucapan akan menguap. Tapi, tulisan akan mengendap. Hampir-hampir abadi. Ada sebuah petuah yang berbunyi, “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.” Petuah itu benar adanya. Seratus persen.
Ulama-ulama terdahulu sudah membuktikannya. Tokoh-tokoh dunia pun sudah melakukannya. Ya, mereka semua mengikat ilmu. Dengan apa? Dengan menulis buku.
Saat ini, kita mungkin belum bisa menulis buku. Tapi setidaknya, kita suka membaca buku. Maksudnya, membiasakan diri dengan dunia tulisan. Dan secara umum, tulisan apalagi buku lebih matang daripada sekadar ucapan.
“Ilmu itu ibarat binatang buruan, dan tulisan adalah tali yang mengikat binatang buruan tersebut. Maka ikatlah buruan-buruan dengan tali yang kokoh dan kuat.”
Maaf sedikit nyenggol untuk sahabat yang ingin mendengar tausyiah dari “Ustadz Ucu Najmudin” yang segar, penuh isi denga tema “Penyakit Bathin“, Ikatlah Ilmumu dengan Tulisan.
Ketika datang ke majelis ilmu, bawa senjata yang lengkap, jangan tangan kosong. Bawa bolpen, bawa buku tulis, bawa penghapus, bawa pensil dan seterusnya. Jadi memang benar-benar kita mau belajar. Karena ini adalah ilmu yang menentukan dunia dan akhirat kita. Kita belajar matematika saja alat tulisnya komplit, apalagi Al-Qur’an dan Sunnah.
Di antara dalil yang menjelaskan masalah ini -kata para ulama- adalah perintah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kepada sebagian para sahabatnya untuk mencatat dan menulis Al-Qur’anul Karim. Oleh karena itu kita mengenal penulis-penulis wahyu seperti Zaid bin Tsabit, Muawiyah bin Abi Sufyan dan lain sebagainya. Padahal Allah sudah menggaransi/menjamin akan menjaga Al-Qur’anul Karim. Allah berfirman dalam surat Al-Hijr ayat 9::
“Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al-Qur’anul Karim dan Kami yang akan menjaganya.” (QS. Al-Hijr[15]: 9)
Walaupun demikian, Nabi tetap memerintahkan para sahabatnya untuk menulis ayat-ayat Al-Qur’anul Karim. Ulama menjelaskan bahwa ini menunjukkan betapa besarnya keutamaan tulisan di dalam dunia ilmu.
Sekian Terimakasih.